Gejala Diabetes yang Khusus bagi Wanita

BLOGGERBORNEO – Gejala penyakit kronis diabetes melitus pada wanita memang tidak jauh berbeda dengan yang dialami para pria. Penyakit ini memang tidak melihat jenis kelamin ataupun usia. Baik pria maupun wanita berapapun usianya memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengalami penyakit ini.

Gejala yang umum yang terjadi pada pria atau wanita yaitu perubahan berat badan yang terjadi bisa berkurang atau justru bertambah secara drastis. Padahal tidak ada yang berbeda dengan frekuensi makan yang dilakukan atau sedang tidak melakukan diet atau pengaturan makan untuk menambah atau mengurangi berat badan.

Meningkatnya rasa haus, diakibatkan karena kadar gula darah tidak terkontrol. Merasa lelah dan lemas, hal ini sangat sering dialami para wanita yang mengalami diabetes. Rasa lemas dan mudah lelah ini diakibatkan tidak adanya suntikan gula yang menjadikannya energi untuk mendukung setiap aktifitas yang dilakukan.

Penyebab Diabetes Melitus
Penyebab Diabetes Melitus (Sumber: TropicanaSlim.Com)

Buang air kecil dengan frekuensi tidak normal, artinya Anda terlalu sering buang air kecil bahkan terlalu sering meskipun jumlah air yang dikonsumsi tidak terlalu banyak. Jika memiliki luka, penyembuhannya sangat lama. Biasanya ketika orang terluka, luka tersebut akan mengering dan sembuh dengan sendirinya. Namun bagi penderita diabetes atau memiliki kadar gula yang tinggi dalam tubuh maka sekecil apapun luka tersebut membutuhkan waktu lama untuk sembuh

Baca Juga:   Festival Entrepreneur Indonesia 2017

Secara keseluruhan, wanita dapat terkena tiga jenis diabetes. Jenis diabetesnya pun memiliki tanda dan gejala yang mirip sehingga sangat sulit dibedakan. Kendati demikian, diabetes pada wanita menunjukkan gejala-gejalanya sejak awal sehingga dengan mudah dikenali. Adapun beberapa gejala diabetes yang khusus pada wanita yaitu infeksi vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan.

Wanita yang mempunyai penyakit diabetes mudah terkena infeksi jamur di daerah organ intim karena daerah tersebut mengalami kelembaban cukup tinggi. Selain itu mengalami gangguan fungsi hormonal karena aliran darah tidak lancar, cenderung mengalami polycystic ovary syndrome, hal ini ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, tumbuh rambut yang terlalu banyak dan obesitas. Keseimbangan hormon terganggu yang akan menggangu sistem reproduksi. Sering mengalami depresi dan memiliki kadar kolestrol yang tinggi dibanding pria. (BP)

Don`t copy text!